Masukkan Code ini K1-87DAE5-E
untuk berbelanja di KutuKutuBuku.com

Kamis, 09 Desember 2010

Sekilas Tentang Harddisk IDE/PATA, SATA dan SCSI


Harddisk

Harddisk adalah salah satu contoh storage device (non‐removeable storage = media penyimpanan data yang bersifat tetap, tidak dapat dipindahkan sewaktu‐waktu dalam perkembangannya menjadi
removeable storage). Asal‐muasal kata hard disk, hard artinya keras dan disk artinya piringan/cakram, jadi harddisk adalah perangkat keras yang berfungsi sebagai penyimpan data secara permanent sesuai dengan perintah yang dilakukan oleh system operasi. Harddisk dibedakan dalam beberapa kategari, yaitu sebagai berikut:

  • Kecepatan : dinyatakan dengan ukuran RPM (Rotation Per Minuetes)
Kecepatan mempengaruhi kinerja harddisk dalam hal pengaksesan data, parameter yang digunakan adalah Seek time adalah selang waktu yang dibutuhkan antara waktu CPU meminta sebuah file dengan
waktu byte pertama terkirim ke CPU. Satuan dalam milliseco. Data rate adalah jumlah byte per detik
yang dapat dikirimkan ke CPU. Satuan dalam megabyte per detik.

Sehingga semakin cepat putaran harddisk maka akan semakin cepat akses data dari dan ke harddisk.
  • Kapasitas : dinyatakan melalui satuan byte
  • Interface : SCSI (Small Computer System Interface), IDE (Integrated Drive Electronics)/PATA (Parallel ATA), SATA (Serial ATA)

Jenis-jenis Harddisk : 

ATA ( Advanced Technology Attachment )

Merupakan suatu disain antarmuka (interface) harddisk yang terintegrasi controller didalamnya,
sehingga dapat meningkatkan kecepatan akses, mampu memberikan informasi karakteristik harddisk untuk keperluan plug and play.
AT Attachment (ATA) adalah antarmuka standar untuk menghubungkan peranti penyimpanan seperti hard disk, drive CD-ROM, atau DVD-ROM di komputer. Standar ATA dikelola oleh komite yang bernama X3/INCITS T13. ATA juga memiliki beberapa nama lain, seperti IDE dan ATAPI. Karena diperkenalkannya versi terbaru dari ATA yang bernama Serial ATA, versi ATA ini kemudian dinamai Parallel ATA (PATA) untuk membedakannya dengan versi Serial ATA yang baru.Parallel ATA hanya memungkinkan panjang kabel maksimal hanya 18 inchi (46 cm) walaupun banyak juga produk yang tersedia di pasaran yang memiliki panjang hingga 36 inchi (91 cm). Karena jaraknya pendek, PATA hanya cocok digunakan di dalam komputer saja. PATA sangat murah dan lazim ditemui di komputer.
Nama standar ini awalnya adalah PC/AT Attachment. Fitur utamanya adalah bisa mengakomodasi koneksi langsung ke ISA BUS 16-bit sehingga dinamai AT Bus. Nama ini kemudian disingkat menjadi AT Attachment untuk mengatasi masalah hak cipta.

PATA ( Parallel Advance Technology Attachment ).
Nama ini resmi disandang sejak hadirnya SATA,dimaksudkan untuk menandakan perbedaan diantara keduanya (dahulunya hanya disebut ATA). Disebut sebagai Parallel ATA karena pemasangan harddisk dengan system ini dilakukan dengan satu atau dua IDE device dapat dipasang dengan satu kabel dan terkoneksi dengan satu port IDE secara parallel. PATA tidak memiliki kemampuan Hot Swapable, kabel data yang dibutuhkan mencapai 40 kabel yang membuatnya dinilai tidak praktis, serta memiliki panjang kabel interface maksimal 18 inci (46 cm). keterbatasan ini menjadikan PATA hanya sebagai interface internal storage, demikian harga lebih murah.


SATA ( Serial Advance Technology Attachment )
SATA adalah pengembangan dari ATA. SATA didefinisikan sebagai teknologi yang didesain untuk menggantikan ATA secara total.Adapter dari serial ATA mampu mengakomodasi transfer data dengan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan dengan ATA sederhana.

Antarmuka SATA generasi pertama dikenal dengan nama SATA/150 atau sering juga disebut sebagai SATA 1. SATA 1 berkomunikasi dengan kecepatan 1,5 GB/s. Kecepatan transfer uncoded-nya adalah1,2 GB/s. SATA/150 memiliki kecepatan yang hampir sama dengan PATA/133, namun versi terbaru SATA memiliki banyak kelebihan (misalnya native command queuing) yang menyebabkannya memiliki kecepatan lebih dan kemampuan untuk melakukan bekerja di lingkungan
multitask.
Di awal periode SATA/150, para pembuat adapter dan drive menggunakan bridge chip untuk mengonversi desain yang ada dengan antarmuka PATA. Peranti bridge memiliki konektor SATA dan memiliki beberapa konektor daya. Secara perlahan-lahan, produk bridge mengakomodasi native SATA. Saat ini kecepatan SATA adalah 3GB/sdan para ahli sekarang sedang mendesain teknologi untuk SATA 6GB/s.

Beberapa fitur SATA adalah:
  1. SATA menggunakan line 4 sinyal yang memungkinkan kabel yang lebih ringkas dan murah dibandingkan dengan PATA.
  2. SATA mengakomodasi fitur baru seperti hot-swapping dan native command queuing.
  3. Drive SATA bisa ditancapkan ke kontroler Serial Attached SCSI (SAS) sehingga bisa berkomunikasi dengan kabel fisik yang sama seperti disk asli SAS, namun disk SAS tidak bisa ditancapkan ke kontroler SATA.
  4. Kabel power dan kabel SATA mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan kabel Parallel ATA. Kabel data SATA menggunakan 7 konduktor di mana 4 di antaranya adalah line aktif untuk data. Oleh karena bentuknya lebih kecil, kabel SATA lebih mudah digunakan di ruangan yang lebih sempit dan lebih efisien untuk pendinginan.

Selain itu pemasangan kabel lebih rapi dan lebih kecil  dibanding kabel IDE. SATA juga dilengkapi dengan teknologi NCQ (Native Command Queuing) adaptasi dari TCQ (Tag Command Queuing) yang digunakan pada harddisk SCSI. Teknologi ini menjadikan kinerja SATA lebih efisien akibatnya kinerja mekanis juga lebih efisien dan menjaga umur harddisk menjadi lebih lama (awet) dan akses data jauh lebih cepat dibanding dengan PATA. Digadang‐gadang dengan teknologi NCQ, SATA dimungkinkan menjadi interface eksternal (eSATA) dan tanpa meninggalkan fasilitas hot plug untuk menjadikan harddisk sebagai removeable storage.Harddisk terdiri dari beberapa bagian seperti Logic board, motor, interface slot, read‐write head, Platter, dan body.
Logic board akan mengatur kerja harddisk sesuai dengan perintah dari sistem operasi, yaitu untuk
mengatur kecepatan putaran motor dan gerak read‐write head sesuai dengan lokasi penempatan data. Penyimpana data pada permukaan Platter, yaitu piringan dari bahan alumunium yang telah dilapisi bahan magnetic.Permukaan Pletter akan menyimpan data dalam Track (track adalah sepanjang keliling piringan, piringan terdiri dari beberapa track) dan sector. Setiap track akan dibagi menjadi beberapa sector. Setiap sector akan berisi byte dalam jumlah yang tetap, misalnya 128 byte atau 256 byte. Data merupakan rangkaian pola byte. Read‐write head akan membaca dan menulis data pada harddisk serta menyampaikan informasi kepada Logic board selanjutnya akan disampaikan ke CPU melalui interface.
Perkembangan harddisk sangat cepat, dalam hal kapasitas yang saya tahu telah mencapai kapasitas
sebesar 1 terabyte, contohnya 1,5 terabyte (Seagate Barracuda 7200.11 1.5TB) dan 2 terabyte (WD
20EADS) (luar biasa), yaitu dengan menggunakan teknologi Perpendicular Magnetic Recording (PMR) menggunakan lima buah plat magnetic yang masing‐masing berkapasitas tertentu misalnya 200GB untuk kapasitas total 1 terabyte. Untuk menopang kecepatan akses data menggunakan cache memory sebesar 32 MB dan didukung dengan transfer rate sebesar 150 Mbyte per secon serta kecepatan putaran 7200 RPM dengan antarmuka SATA, seperti harddisk keluaran Hitachi Dekstar 7K1000 yang berkapasitas 1 TB (tera byte). Selain harddisk dengan kapasitas besar dan kecepatan akses yang tinggi juga berkembang harddisk dengan ukuran yang relative kecil, contohnya harddisk eksternal keluaran Vantec Nexstar NST‐350U2/UF dan NST‐250U2/UF, dengan ukuran 3,5 inci dan 2,5 inci dengan interface USB 2.0 dan USB 2.0‐Firewire. Atau kecanggihan yang ditawarkan IBM dan NetApp dengan harddisk yang hemat energi listrik, efisiensi track, serta kemudahan backup dan recovery data pada IBM N series.

Agar harddisk dapat terpelihara dengan baik, hal sangat sederhana yang perlu diperhatikan adalah:
  • Gunakanlah sumber daya/listrik yang sesuai dengan tegangan/arus listrik yang di izinkan, karena dapat merusakkan perangkat dalam harddisk khususnya motor.
  • Suhu, jagalah suhu pada harddisk agar tidak melebihi batas suhu yang diizinkan (max 60OC),
    sebaiknya jika sering menggunakan computer (harddisk) dalam waktu lama tambahkan pendingin (kipas) untuk harddisk. Atau digunakanteknologi piringan bukan dari alumunium,
    tetapi dari bahan yang tahan terhadap panas (mungkin dari platina atau emas?bagaimana
    dngan efisiensi bahan?) atau read‐write dengan sistem laser.
  • Bagi pemilik harddisk eksternal jangan dibanting…hehehe dengan tidak sengaja tentunya,
    sebaiknya gunakanlah tas pengaman (yang agak tebal dan empuk)
Dua buah hardisk bisa saja terpasang dalam satu komputer. Agar 2 hardisk dapat terdeteksi secara
normal, ada hal penting yang perlu diperhatikan yaitu pemasangan kabel power, kabel data (IDE/kabel SATA), dan posisi jumper.
1.Power
Masing‐masing hardisk harus mendapatkan arus listrik sebesar 12 volt dari power supply. Kabel dengan arus 12 volt untuk hardisk komputer, umumnya telah dibuat seragam sesuai standar internasional dengan tipe soket khusus hardisk.

2.Koneksi Motherboard
Meskipun hardisk mendapatkan arus listrik, komputer tidak akan mendeteksi keberadaan hardisk jika hardisk tidak tersambung ke motherboard. Oleh karenanya, kedua hardisk harus terhubung ke
motherboard melalui kabel data (kabel IDE/SATA). Umumnya, satu kabel IDE, mempunyai 3 soket. Satu untuk motherboard, 2 lainnya untuk perangkat dengan soket IDE (khususnya hardisk). Dengan demikian, setu kabel IDE dapat digunakan untuk 2 buah hardisk. Sedangkan untuk tipe SATA, umumnya dalam satu kabel hanya terdapat dua soket. Satu untuk motherboard dan satu untuk hardisk. Sehingga, untuk 2 buah hardisk butuh 2 buah kabel SATA.
3.Jumper
Penempatan jumper juga sangat penting untuk diperhatikan. Jumper berguna untuk menentukan
apakah hardisk tersebut berperan sebagai master (hardisk utama) ataukah sebagai slave (hardisk
kedua). Komputer akan mendeteksi hardisk dengan baik jika salah satu hardisk disetting sebagai master dan yang lain sebagai slave (harus ada satu master dan yang lain slave). Posisi jumper yang bagaimana agar hardisk menjadi master dan bagaimana jika menjadi slave? Pertanyaan ini sulit saya jawab, sebab tiap hardisk berbeda‐beda ketentuannya. Ada baiknya jika anda melihat keterangan posisi jumper yang berada di label hardisk.

SCSI (Small Computer System Interface)                                                                                                      
adalah standar yang dibuat untuk keperluan transfer data antara komputer dan periferal lainnya. Standar SCSI mendefinisikan perintah-perintah,protokol dan antarmuka elektrik dan optik yang diperlukan. SCSI menawarkan kecepatan transfer data yang paling tinggi di antara standar yang lainnya.
Penggunaan SCSI paling banyak terdapat di hard disk dan tape drive.Namun, SCSI juga terdapat pada scanner, printer, dan peranti optik(DVD, CD, dan lainnya). Standar SCSI digolongkan sebagai standar yang device independent sehingga secara teoritis SCSI bisa diterapkan
di semua tipe hardware.
Berdasarkan tingkat kecepatan putarannya, hard disk jenis IDE memiliki kecepatan putaran 5.400 rpm dan 7.200 rpm. Sedangkan hard disk SCSI mampu berputar antara 10.000 s.d. 12.000 rpm.
Tingkat kecepatan putaran piringan hard disk diukur dalam satuan RPM (rotation per minute/putaran per menit). Semakin cepat putaran hard disk, maka jumlah data yang dapat dibaca oleh head semakin
banyak.Demikian pula sebaliknya.
 

Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 Comments:

Posting Komentar

 

IDeKITA - Tips dan Trik Blog & Ilmu Komputer Copyright © 2010 IDeKITA is Designed by IDeKITA